Buku Saya, Kisah tentang Hidup

Buku Grammar Rusak

Akhir-akhir ini saya sedang bersemangat belajar grammar bahasa Inggris. Itu karena saya merasa ada tuntutan untuk dapat memahami dan menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Bosan rasanya jadi orang yang biasa saja dalam menggunakan bahasa satu ini, ada keinginan untuk menjadi The Great User of English Langguage (maksudya pintar dalam berhasa inggris) suatu keinginan yang cukup terlambat. Meskipun sebelumnya, kita pernah dituntut untuk dapat berbahasa inggris, entah di sekolah atau di kampus, namun rasanya belum tuntas, ada beberapa bacaan yang belum dapat saya pahami maksudnya, parameter paling jelas adalah ketika menonton filem Holywood, pastilah subtitle masih dibutuhkan. Itu artinya saya belum tuntas dengan urusan satu ini.

Satu hal yang cukup membantu dalam urusan ini adalah buku Essentials of English Grammar karangan Fuad Mas’ud. Karena merasa cukup terbantu saya doakan Bapak Fuad Mas’ud diberikan pahala berlimpah dan umur panjang oleh Allah SWT atas jasanya membuat buku ini. Orang berilmu macam Bapak Fuad Mas’ud harus dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT sebagaimana orang-orang berilmu lainnya, apalagi orang yang berilmu dan dengan ilmunya membawa orang tersebut pada kebaikan dirinya sendiri. Apa jadinya umat manusia jika orang-orang berilmu umurnya pendek?

Buku ini cukup menarik karena memiliki isi yang cukup lengkap tentang gramatika bahasa Inggris. Penjelasan cukup ringkas dan jelas, disertai contoh-contoh yang diperlukan tanpa disertai latihan-latihan tetek bengek seperti pada buku-buku grammar bahasa inggris disekolahan. Ada teknik khusus yang ingin saya bagi pada sidang pembaca tentang bagaimana saya membaca buku ini. Pertama, saya membaca secara keseluruhan isi buku dengan cepat, hanya untuk memahami tentang poin-poin dalam gramatika bahasa Inggris. Misalkan tentang The Part of Speech bagian Adjective, saya cukup fahami apa itu Adjective, digunakan untuk apa dan membaca sedikit contoh, setelah dapat poinnya lanjutkan ke bagian selanjutnya. Kedua, setelah membaca keseluruhan isi buku, saya melakukan uji coba pemahaman menggunakan software simulasi Toefl (NST Electronic Publishing) dan hasilnya jauh dari rasa puas. Dari ketidakpuasan saya kembali membuka dan membaca dengan cermat bagian-bagian tertentu yang berkaitan dengan soal yang disuguhkan oleh software tersebut. Karena semangatnya, buku itu sering saya bolak-balik, melompat dari bagian satu kebagian lainnya, sehingga ada bagian-bagian kertas yang sobek, kusut sudah pasti. Beberapa bagian saya corat-coret untuk menandai hal yang penting. Langkah kedua diatas membantu saya untuk memahami konteks dari teori-teori yang disuguhkan oleh buku karangan Bapak Fuad Mas’ud.

Satu ketika sedang enak belajar, ada pesan masuk melalui Facebook.

“Apa kabar bang?” seorang kawan mengirimkan pesan.

“Baik-baik.” saya jawab.

“Apa agenda selanjutnya bang?”

“Agenda siapa nih?” saya bertanya balik.

“Agenda abang lah.”

“Oh.. lagi belajar aja nih, belum ada pekerjaan yang berarti.” Ma’lum pengangguran.

“Wah, abang masih belajar juga.”

“Belajar sampai liang lahat.” Balasku.

“Wah kirain orang pintar gak perlu belajar,hehe.. “

Batinku bertanya-tanya tentang apa yang telah aku lakukan sampai dibilang pintar begitu.

Belajar memang enak, itu mengapa ketika seorang sedang belajar kemudian merasa terganggu, dia akan berkomentar: “Enak-enak belajar malah diganggu!”

Baiklah, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk bernilai. Ini hanya karena saya sedang penat dengan aturan-aturan dalam Grammar bahasa Inggris, bolehlah saya membuat tulisan sekehendak hati saya saja.

Standar